1. Air Terjun Bajuin
Lokasinya … km dari Kota Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, Kalsel. Dari Banjarmasin ke Kota Pelaihari selanjutnya ke poros jalan menuju Batulicin & Kotabaru (disepanjang jalan ini akan dilewati objek wisata Pantai Swarangan, Pantai Pagatan, Sungai Kusan dll).
Kiri kanan jalan menuju air terjun banyak terdapat perbukitan besar
mirip gunung. Warnanya yang hijau keliatan cantik berpadu dengan
menguningnya persawahan disekitarnya.Tepat sebelum masuk kawasan Air Terjun Bajuin, ada simpang 2.Kalo ke kiri Air Terjun Bajuin & kalo ke kanan menuju Wisata Alam Goa Marmer
Dalam perjalanan menuju air terjun ditemukan bebatuan besar , tempat bagus untuk melihat pemandangan bukit-bukit lain yang menghijau.Kayaknya bikin villa disini seru juga.
Batu ini seakan-akan jatuh dari langit.Memisah sendiri dr batu raksasa dibawahnya.
Dikawasan ini ditemukan 3 buah air terjun dengan ketinggian yang berbeda-beda. Air terjun yang paling tinggi lebih bagus dari pd air terjun dibawahnya.Untuk menuju air terjun tertinggi perlu pengalaman tracking .
Air terjun tingkat pertama. Airnya sangat jernih & adem. Banyak batu-batu besar berserakan menambah pesona alam sekitarnya.
Di kawasan ini juga terdapat Telaga Alam Batuah.Letaknya sangat dekat dengan area parkir mobil. Jadi bagi mereka yang ogah mendaki keatas, bisa mandi atau sekedar foto-foto di telaga ini.Disini banyak batu-batu besar yang dialiri air sungai yang jernih.
2. Cagar Alam Pulau Kaget
Pulau Kaget adalah
sebuah delta yang terletak di tengah-tengah sungai Barito termasuk dalam
wilayah Tabunganen, Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pulau Kaget
terletak dekat muara sungai Barito.
Pulau
Kaget ditetapkan sebagai cagar alam dengan luas 85 Ha. Banyak ditemukan
pohon rambai padi yang merupakan sumber makanan bagi bekantan (Nasalis
Larvatus). Bekantan merupakan maskot fauna provinsi Kalimantan Selatan.
Pulau Kaget merupakan habitat bagi kera
hidung panjang (bekantan) dan beberapa jenis burung. Kawasan pulau Kaget
juga merupakan salah satu obyek wisata yang berada di dalam kawasan
hutan di Kabupaten Barito Kuala.
3. Desa Barambai
Desa Barambai sekilas mirip Bali. karena
Desa Barambai dihuni oleh sebagian besar penduduk keturunan Bali.Yang
juga beragama Hindu Bali. Mereka secara turun temurun menetap di desa
yang berjarak sekitar 2,5 jam dari Banjarmasin tersebut.
Pura Agung di Barambaikehidupan mereka pun kurang lebihnya berbudaya adat Bali. Seperti penamaan keturunan , setiap halaman rumah pun dilengkapi dengan ukiran dari batu atau kayu sebagai alat untuk menaruh perlengkapan ibadah.
Benda yang selalu ada di tiap rumah di Barambai
Di Barambai juga memiliki pura besar yang bernama Pura Agung Widya Natha. Disini menjadi sentral peribadatan umat Hindu Bali yang ada di salah satu desa di Kabupaten Barito Kuala, Kalsel tersebut.
Penduduk disini rata-rata menggantungkan hidupnya sebagai petani. Mereka berdampingan secara damai dengan warga Suku Banjar, Jawa dll.
Desa Barambai pernah menjadi bahan perbincangan yang hangat dengan munculnya Lumpur Barambai .Lumpur Barambai merupakan fenomena alam yang sangat aneh.Dimana lumpur dingin keluar dari perut bumi secara terus menerus.Seperti air mendidih yang menggelembung.
Lumpur Barambai
Dulunya lumpur ini masih sangat kecil.Muncul di halaman rumah salah satu warga setempat. Lama kelamaan kubangan lumpur semakin membesar.Sehingga rumah yang ada disekitarnya dibongkar total.
Saat awal kejadian, lumpur ini banyak dikunjungi oleh warga Kalsel.Bahkan turis dari China.
Lumpur mirip kopi susu ini mengandung gas metana, emas hitam alias batubara .
4. Pantai Batakan
Pantai Batakan merupakan obyek wisata
bahari yang terpadu dengan panorama alam pegunungan pantai yang terletak
di kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut, sekitar 125 kilometer
arah timur dari Kota Banjarmasin (Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan).
Untuk
mencapai lokasi Pantai Batakan, dari Kota Banjarmasin relatif mudah
karena kondisi jalannya cukup baik ,berkelak-kelok dan turun-naik serta
menyajikan pemandangan alam yang indah berupa barisan perbukitan yang
menghijau, hamparan persawahan yang menguning, serta perkampungan
nelayan yang berada di tepi pantai.
Sebelah timurnya terdapat perbukitan pinus yang menjadi bagian dari
Pegunungan Meratus. Di pantai ini pengunjung dapat mengelilingi pantai
sambil menggunakan kuda sewaan, bersantai di bawah pohon cemara sambil
menikmati keindahan pantai, atau menyaksikan panorama alam terutama saat
matahari akan terbenam (sunset).
Di lepas pantai Batakan dapat kita jumpai
Pulau Datu yang merupakan obyek wisata ziarah makam.Berkunjung ke Pulau
Datu yang letaknya tidak berapa jauh di depan Pantai Batakan. Di pulau
ini terdapat sebuah obyek wisata religius yaitu makam Datu Pamulutan.
Fasilitas khas tempat rekreasi Pantai Batakan, seperti kamar mandi untuk bilas, rumah ibadah (masjid), panggung hiburan, cottage, restourant, penginapan, playground, hingga areal parkir kendaraan yang cukup luas.
5. Pantai Pagatan
Pantai pagatan tergolong istimewa,karena
memiliki panorama laut biru,deburan ombak yg relatif kecil,pohon kelapa
yg melambai-lambai.dan angin laut yang bertiup sepoi – sepoi.
Selain
itu yang membedakan Pantai Pagatan dengan pantai – pantai yang lain
adalah adanya acara ritual khas nelayan keturunan Bugis di kawasan
sekitar pantai Pagatan yang biasa di sebut Pesta Laut (Maccera Tasi)
. Pesta Laut di laksanakan pada pertengahan bulan April. Upacara ini
dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas sebagai limpahan hasil laut
dan sekaligus memohon perlindungan selama nelayan berada di laut waktu
sedang bekerja. Puncak acara yang lebih di kenal dengan “Pesta Laut” ini
adalah melabuhkan sesajen yang sebelumnya telah di bacakan sejenis
mantra ke tengah laut. Biasanya acara ini juga di meriahkan dengan
adanya atraksi musik dan tarian2 tradisional.
Pantai Pagatan yang terletak pada Kecamatan Kusam Hilir Kabupaten Tanah Bumbu. Waktu tempuh + 8 jam dari Banjarmasin.Dari Banjarmasin jurusan Batulicin.Pantai ini sangat mudah ditemui, di tepi Jalan Trans Kalimantan poros selatan. Jika ingin long stay, anda bisa menginap di Resort atau memilih salah satu losmen murah meriah di Kota Pagatan
Kabupaten Tanah Bumbu
,pada zaman dahulu daerah ini dikenal sebagai salah satu sentra
penghasil pala dan rempah-rempah di Indonesia. Konon, pusatnya waktu itu
adalah daerah di sekitar Batulicin dan Pagatan. Dewasa ini, kabupaten
yang persis terletak di ujung tenggara Pulau Kalimantan ini terkenal
dengan hasil tambangnya, terutama batu bara. Namun, sesungguhnya
terdapat satu asosiasi lagi bila orang menyebut Tanah Bumbu, yaitu
tempat wisata pantai yang eksotik karena di kabupaten hasil pemekaran
dari Kabupaten Kotabaru ini memiliki garis pantai sekitar 200 kilometer.
Pada umumnya, pantai-pantai di Kabupaten Tanah Bumbu berada dalam
wilayah Kecamatan Kusam Hilir. Pantai Pagatan, Pantai Tanjung Petang, Pantai Pulau Salak, dan Pantai Rindu Alam adalah di antara obyek wisata alam yang terkenal di kabupaten ini.
6. Keindahan Pulau Haur
sebuah pulau kecil yang indah.Letaknya tidak jauh dari Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru Kalsel.
Dalam bahasa Banjar (Kalsel) Haur
berarti sibuk/repot.Tapi di Pulau Haur tidak ada kesibukan .Pulau Haur
hanyalah sebuah pulau kecil ditengah lautan lepas yang tidak
berpenghuni. Praktis, disana tidak ditemukan satu buah pun bangunan
rumah. Benar-benar belum terjamah oleh manusia.
petualangan di pantai ataupun pulau, benar-benar menikmati suasana yang disajikan oleh Pulau Haur. Mulai dari pantai berpasir putih, debur ombak yang gak pernah berhenti, air laut yang cukup bening serta pemandangan bukit karang di sekitar nya. Untuk menuju Pulau Haur,dapat menyewa sebuah perahu nelayan milik warga di desa Sekapung, Pulau Sebuku.Dari desa Sekapung menuju Pulau Haur hanya diperlukan sekitar 30 menit perjalanan laut. dengan Biaya sebesar Rp 50 ribu saja.
DiPulau ini tidak hanya menikmati segar nya air laut saja, tapi juga dapat menikmati indah nya pemandangan matahari terbenam .
Di pulau yang juga memiliki gua , tidak ada penginapan. Bagi yang mau berkunjung cukup pulang pergi dalam sehari saja. Akses terdekat untuk menuju pulau ini adalah desa Sekapung.
Desa Sekapung dapat anda temui melalu dua cara, yakni dengan menaiki speed boat langsung menuju Sekapung dari pelabuhan Kotabaru atau menumpang speed boat jurusan desa Sungai Bali, ibukota kecamatan Pulau Sebuku.
Satu-satu nya cara untuk mengatasi soal tempat menginap adalah dengan cara menumpang di rumah penduduk.
petualangan di pantai ataupun pulau, benar-benar menikmati suasana yang disajikan oleh Pulau Haur. Mulai dari pantai berpasir putih, debur ombak yang gak pernah berhenti, air laut yang cukup bening serta pemandangan bukit karang di sekitar nya. Untuk menuju Pulau Haur,dapat menyewa sebuah perahu nelayan milik warga di desa Sekapung, Pulau Sebuku.Dari desa Sekapung menuju Pulau Haur hanya diperlukan sekitar 30 menit perjalanan laut. dengan Biaya sebesar Rp 50 ribu saja.
DiPulau ini tidak hanya menikmati segar nya air laut saja, tapi juga dapat menikmati indah nya pemandangan matahari terbenam .
Di pulau yang juga memiliki gua , tidak ada penginapan. Bagi yang mau berkunjung cukup pulang pergi dalam sehari saja. Akses terdekat untuk menuju pulau ini adalah desa Sekapung.
Desa Sekapung dapat anda temui melalu dua cara, yakni dengan menaiki speed boat langsung menuju Sekapung dari pelabuhan Kotabaru atau menumpang speed boat jurusan desa Sungai Bali, ibukota kecamatan Pulau Sebuku.
Satu-satu nya cara untuk mengatasi soal tempat menginap adalah dengan cara menumpang di rumah penduduk.
7. Pulau Kembang
Pulau Kembang adalah sebuah delta yang
terletak di tengah sungai Barito yang termasuk di dalam wilayah
kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, provinsi Kalimantan Selatan
merupakan habitat bagi kera ekor panjang
Pulau Kembang terletak di sebelah barat Kota Banjarmasin. Pulau Kembang ditetapkan sebagai hutan wisata
Pulau Kembang merupakan habitat bagi kera
ekor panjang (monyet) dan beberapa jenis burung. Kawasan pulau Kembang
juga merupakan salah satu obyek wisata yang berada di dalam kawasan
hutan di Kabupaten Barito Kuala.
Di dalam kawasan hutan wisata ini
terdapat altar yang diperuntukkan sebagai tempat meletakkan sesaji bagi ”
penjaga” pulau Kembang yang dilambangkan dengan dua buah arca berwujud
kera berwarna putih (Hanoman), oleh masyarakat dari etnis
Tionghoa-Indonesia yang mempunyai kaul atau nazar tertentu.
Seekor kambing jantan yang tanduknya dilapisi emas biasanya dilepaskan ke dalam hutan pulau Kembang apabila sebuah permohonan berhasil atau terkabul
Seekor kambing jantan yang tanduknya dilapisi emas biasanya dilepaskan ke dalam hutan pulau Kembang apabila sebuah permohonan berhasil atau terkabul
Menurut ceita, pulau Kembang berasal dari
kapal Inggris yang dihancurkan oleh orang Biaju pada tahun 1750-an atas
perintah Sultan Banjar. Puing-puing bekas kapal tersebut lambat laun
ditumbuhi pepohonan dan berubah menjadi sebuah pulau yang kemudian
didiami sekelompok kera. Orang-orang desa yang berada di sekitar pulau
baru ini menganggap bahwa kera-kera tersebut merupakan penjelmaan yang
memakai sarungan kera. Kelompok kera tersebut dipimpin oleh seekor kera
yang sangat besar berwarna putih
Kera-kera di kawasan ini yang berjumlah
ribuan, sangat akrab dengan para pengunjung. Biasanya ketika para
wisatawan datang berkunjung, kera-kera tersebut banyak yang menunggu di
dermaga, menunggu para wisatawan memberi mereka makanan seperti pisang,
kacang, dan sebagainya
Kawasan ini berjarak sekitar 1,5 km dari
Kota Banjarmasin dan dapat ditempuh dengan menggunakan perahu klotok
sewaan , Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke lokasi sekitar 15 menit
dari Kota Banjarmasin
8. Wisata Waduk Riam Kanan
Kemolekan wajah Nusantara di Kalimantan selatan. Tepatnya di Desa Aranio Kabupaten Banjar di Waduk Riam Kanan.
Dari Banjarmasin ke kota Banjarbaru menuju desa Aranio sekitar 25 kilometer.
Bukit-bukit terjal di kiri kanan jalan menambah cantik pemandangan. Hamparan sawah yang menghijau serta perkampungan penduduk desa yang terlihat bersahaja semakin memanjakan mata yang bosan dengan kehidupan perkotaan.Sesekali menemui jalanan sepi yang meliuk-liuk di bawah pepohonan di pinggir jalan. Sungguh sensasi dan nikmat
Dari Banjarmasin ke kota Banjarbaru menuju desa Aranio sekitar 25 kilometer.
Bukit-bukit terjal di kiri kanan jalan menambah cantik pemandangan. Hamparan sawah yang menghijau serta perkampungan penduduk desa yang terlihat bersahaja semakin memanjakan mata yang bosan dengan kehidupan perkotaan.Sesekali menemui jalanan sepi yang meliuk-liuk di bawah pepohonan di pinggir jalan. Sungguh sensasi dan nikmat
Tiba di Riam Kanan kami harus membayar uang masuk .Sangat murah bila
dibanding dengan apa yang akan didapatkan nantinya. disekitar tempat
parkir kendaraan, apat ditemui tempat penjualan ikan hasil budidaya
masyarakat sekitar. Di Banjarmasin ikan puyau dijual dengan harga dua
kali lipat dengan harga disini . Benar-benar murah dan jauh lebih segar.
Pelabuhan / dermaga yang disana banyak ditemui kapal (klotok)
berukuran sedang.Dengan klotok itulah mereka akan menikmati pesona Riam
Kanan. Harga sewa yang harus kami bayar adalah Rp 100 ribu. untuk
tujuan Pulau Pinus kedua (lebih jauh dari Pulau Pinus pertama).
Saat diatas klotok melaju itulah pesona Riam Kanan benar-benar eksotis. Hamparan air waduk yang menghijau, perbukitan yang asri, langit yang membiru serta puluhan rumah terapung adalah paket yang ditawarkan Riam Kanan yang bisa dilihat dari dalam klotok.
Sesekali sampan kecil bermesin terlihat melaju diatas luasnya waduk Riam Kanan.Biasanya mereka membawa ikan hasil tangkapan untuk dijual ke pasar. Betapa nikmatnya kehidupan mereka, karena tinggal di tempat yang masih sangat alami.
perjalanan sekitar 30 menit menuju Pulau Pinus kedua . Menjelajah tiap sudut menarik yang ada disana. Jembatan panjang yang membelah waduk adalah salah satu objek yang berhasil menarik perhatian .Objek menarik lainnya adalah rimbunnya ratusan pohon pinus yang menjulang tinggi di tengah waduk.
Saat diatas klotok melaju itulah pesona Riam Kanan benar-benar eksotis. Hamparan air waduk yang menghijau, perbukitan yang asri, langit yang membiru serta puluhan rumah terapung adalah paket yang ditawarkan Riam Kanan yang bisa dilihat dari dalam klotok.
Sesekali sampan kecil bermesin terlihat melaju diatas luasnya waduk Riam Kanan.Biasanya mereka membawa ikan hasil tangkapan untuk dijual ke pasar. Betapa nikmatnya kehidupan mereka, karena tinggal di tempat yang masih sangat alami.
perjalanan sekitar 30 menit menuju Pulau Pinus kedua . Menjelajah tiap sudut menarik yang ada disana. Jembatan panjang yang membelah waduk adalah salah satu objek yang berhasil menarik perhatian .Objek menarik lainnya adalah rimbunnya ratusan pohon pinus yang menjulang tinggi di tengah waduk.
a good post..
BalasHapuskeren abis, mantap.. is oke :D
Mau menikmati liburan dengan paket wisata unik dari Sumatera Barat, kunjungi kami di TOURS MINANGKABAU
Terima kasih